nusakini.com-Jakarta-Indonesia terus berkontribusi dalam upaya kolektif APEC untuk mewujudkan pemulihan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Indonesia juga menggalangdukungan anggota Ekonomi APEC pada prioritas Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.

Hal tersebut menjadi fokus partisipasi Kementerian Perdaganganpada pertemuan pertama Komite Perdagangan dan Investasi (Committee on Trade and Investment/CTI)APECdi tahun 2022secara virtual. Pertemuan tahunan pertama CTI, atau disebut juga CTI1,untuk tahun inidigelar pada 18, 21, dan 22 Februari 2022.

“Tema dan prioritas APEC 2022 dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan yang berkelanjutan selaras dengan tema Presidensi G20 Indonesia tahun ini. Kemendag memanfaatkan momentum peran serta Indonesia dalam perundingan APEC untuk menggaungkan tema dan prioritas Presidensi G20 Indonesia dalam forum APEC,”kata Direktur Perundingan APEC dan Organisasi Internasional Kemendag, Reza Pahlevi Chairul, sekaligus Ketua Delegasi Indonesia pada pertemuan APEC CTI1.

Pertemuan APEC di sepanjang tahun 2022 akan fokus pada capaian tema besar “Open, Connect, Balance” yang diusung tuan rumah Thailand. Secara umum, prioritas tuan rumah Thailand tahun ini adalah mendukung percepatan pemulihan ekonomi, memperkuat konektivitas kawasan, serta menyeimbangkan aspek sosial, ekonomi, dan lingkungan dalam pertumbuhan pembangunan berkelanjutan.

Secara khusus, pertemuan APEC CTI tahun 2022mengedepankan enamisu prioritas sebagai upaya mendukung target percepatan dan pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Keenam isu prioritas tersebut dituangkan dalam enam skema, yaitu Bio-Circular Green(BCG) EconomyModel, tindak lanjut integrasiekonomi regional melalui Free Trade Area of the Asia Pacific(FTAAP), dukungan atas sistem perdagangan multilateral,  kerjasama fasilitasi perdagangan, konektivitas, digitalisasi,dan inovasi; isu-isu inklusivitas dan lingkungan.

Serta implementasi visibaru  APEC Putrajaya Vision2040 yang terbuka, dinamis, berdaya tahan, aman, dan sejahtera. Reza menambahkan, BCG Economy Model merupakan salah satu target utama Thailand. Skema tersebut merupakanopsi strategi pemulihan ekonomi dengan pendekatan menyeluruh yang menyeimbangkan aspek sosial, ekonomi,dan lingkungan.

Dalam mendukung BCG Economy Model, Thailand juga melihat pentingnya peran perwujudan FTAAP dan mengidentifikasi pendekatan-pendekatanbaru terkait realisasi FTAAP. Terutama, bila dikaitkan upaya mendorong pertumbuhan ekonomi pasca-Covid-19.

Dalam pertemuan CTI1 tahun 2022 ini, Kemendagmemaparkan isu-isu prioritas Presidensi Indonesia G20 pada kelompok kerja Perdagangan, Investasi, dan Industri (Trade, Investment and Industry Working Group/TIIWG) yang sejalan dengan beberapa prioritas APEC CTI tahun ini.

Isu-isu prioritas Presidensi Indonesia G20 tersebut menggarisbawahi pentingnya koherensi antara kebijakan perdagangan, investasi,dan industriuntuk memperkuat pemulihan ekonomi globalyang selaras dengan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. (rls)